Bukittinggi – Meningkatkan kesiapsiagaan bencana sejak dini, Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Korean International Coorperation Agency (KOICA) ajak anak-anak Sumbar belajar tanggap darurat bencana melalui program Koica For Kids (5/2).
“Kalau edukasi ini diberikan sejak usia dini, Mudah-mudahan akan selalu teringat sampai mereka dewasa” ucap Aristo Munandar, Ketua PMI Provinsi Sumatera Barat saat menyaksikan keseruan siswa-siswi mengikuti rangkaian kegiatan Koica For Kids.
Menurutnya, Koica For Kids menggunakan metode edukasi yang tepat untuk diterapkan kepada anak-anak. Dimana disituasi pandemi ini, anak-anak sangat membutuhkan media belajar yang menarik dan interaktif.
Koica For Kids juga membantu PMI mempersiapkan kader relawan kemanusiaan untuk masa yang akan datang. “Karena siswa-siswa sekolah dasar dapat dikategorikan kepada Palang Merah Remaja (PMR) Mula”, terang Ketua PMI Sumbar.
Aristo berterimakasih kepada Koica dan PMI Pusat telah memilih Sumatera Barat menjadi tempat untuk menyelenggarakan program Koica For Kids. “Terimakasih juga kepada pihak sekolah dan PMI Bukittinggi yang telah bekerjasama dengan baik mensukseskan kegiatan ini” ucapnya.
Bangga juga dirasakan oleh Kepala Sekolah SD Islam Excellent Plus, Rika Sasriyanti karena sekolahnya menjadi salah satu pilihan PMI dalam melaksanakan kegiatan. Ia bersyukur siswa-siswinya diberikan pemahaman tentang pencegahan penyebaran Covid-19, kesiapsiagaan bencana dan pertolongan pertama pada luka bakar dan luka lecet serta lebam, yang mana sangat rentan terjadi pada anak-anak.
“Meskipun hanya bertemu secara virtual, anak-anak sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan sampai akhir. Apalagi materinya juga dikemas dalam bentuk permainan, anak-anak menjadi semakin semangat”, ungkap Rika
Rika berharap dengan ilmu yang didapat hari ini, siswa-siswinya menjadi semakin mandiri. Mampu menyelamatkan diri apabila terjadi musibah atau bencana serta tanggap menolong teman dan sekitarnya.
Irfan Syahrudin selaku koordinator Koica For Kids, menjelaskan Sumatera Barat menjadi daerah terakhir pelaksanaan program Koica For Kids. Setelah sukses menggelar kegiatan yang sama di empat provinsi lainnya di Indonesia, yaitu DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Bali.
“Luar biasa, target program untuk 1.000 anak diwilayah rawan bencana di lima provinsi di Indonesia tercapai.” Ucap Pria yang akrab disapa Umme.
Diketahui Koica For Kids Sumbar diikuti oleh 200 orang peserta yang merupakan siswa-siswi kelas 4,5,6 di SD Islam Excellent Plus dan SDN 02 Percobaan Kota Bukittinggi.
“Semoga anak-anak dapat mengenali dan memahami langkah aman saat terjadinya bencana, baik itu bencana alam maupun bencana non alam seperti yang disampaikan. Sehingga menjadi bekal diri bagi mereka di masa depan dan mereka lebih siap menghadapi bencana” harapnya.